Deskripsi

Deskripsi Detail : Dewa Kuwera adalah penguasa kekayaan alam sebagai salah satu asta dewata yang di Bali dipuja dengan istilah Bhatara Sri Sedana sebagai pemberi kemakmuran dan pemelihara kekayaan. Manusia Menjungjung Tinggi Sifat Dewa Apabila Sifat Itu Luntur Akan Menjadi Bhuta Kala Dan Luntur Lagi Menjadi Raksasa Bhuta Berarti Kegelapan Pikiran, Kala Adalah Kemarahan, Dan Raksasa Adalah Sifat Yang Selalu Memaksakan Kehendak Atau Emosi, Seperti Yang Tergambar Dalam Ogoh Ogoh Ini Dewa Kuwera Yang Berkendaraan Wilmana, Melambambangkan Dewa Dan Bhutakala Menjadi Satu Dalam Kehidupan Manusia, Bhutakala Sebagai Powernya Dan Dewa Sebagai Pengendalinya. Harta Kekayaan Bisa Merubah Apapun Yang Ada Di Alam Semesta Ini Ketika Dalam Jalan Dharma, Manusia Akan Bisa Terbebas Dari Sifat Rajas Dan Tamas, Sebaliknya, Tidak Akan Bisa Terelakkan Ketika Manusia Salah Memaknai Dan Disesatkan Oleh Kehidupan Yang Tidak Dapat Dilepaskan Dari Harta Kekayaan. Sifat Bhutakala Akan Merasuk Dan Menimbulkan Gejolak Kehancuran Baik Dalam Diri Manusia Sendiri Maupun Merusar Ekosistem Dalam Alam Semesta Ini, Oleh Karena Itu Diperlukan Sosok Dewa ( Kayaan Yang Patut Dipuja Sebagai Penuntun Rohani Dalam Menjadi Jalan Umarma Dan Bukan Berorientasi Pada Materi Semata. Seperti Yang Kita Ketahui Bersama Bahwa Kekayaan Itu Merupakan Titipan Tuhan Dan Hanya Orang Terpilih Yang Dipercaya Untuk Mengelola Kekayaan Itu Kuwera Adalah Sosok Raja Yang Merupakan Putra Dari Rsi Wisrawah Yang Merupakan Saudara Tiri Dari Rahwana, Karena Mereka Dilahirkan Dari Ibu Yang Berbeda. Kuwera Sang Penguasa Alengka Bergelar Dana Raja Karena Sangat Dermawan Kepada Siapapun Yang Ada Di Alam Semesta Ini Termasuk Manusia Seorang Pemimpin Yang Berwibawa, Sakti, Bijaksana Dengan Menunggangi Wilmana Mampu Bersekutu Dengan Para Dewa. Kedermawanannya Tersebut Memancing Kedengkian Saudara Tirinya Yaitu Rahwana Dan Mampu Mempropokasi Para Raksasa Agar Menyerang Dana Raja, Dan Perang Hebatpun Terjadi. Akhirnya Dengan Jiwa Punla Karma. Kuwera Mengalah Demi Meredam Sifat Bhutakala Maka, Diserahkanlah Alengka Beserta Seluruh Isinya Demi Kedamaian Alengka Hingga Kini Beliau Bergelar Dewa Kekayaan, Karena Selalu Memberikan Anugerah Kekayaan dan Kuwera Punia Karma.