Museum Ogoh-ogoh merupakan museum pertama yang khusus melestarikan salah satu tradisi di Bali yakni Ogoh-ogoh atau patung setan yang terbuat dari bambu dan bahan lain. Patung ogoh-ogoh dapat berupa perpaduan iblis dan monser dalam mitologi rakyat Bali sebagai representasi Bhuta Kala-kekuatan alam semesta yang cenderung jahat. Ogoh-ogoh berasal dari bahasa Bali ogah-ogah yang berarti menggoncang. Ogoh-ogoh sendiri digunakan sebagai parade Ngrupuk sebagai peringatan sehari sebelum hari raya Nyepi. Ogoh-ogoh akan diarak, lalu di ujung arak-arakan patung ini dibakar. Tujuannya untuk mencerminkan kesucian diri menyambut Hari Nyepi Museum Ogoh-ogoh merupakan museum pertama yang khusus melestarikan salah satu tradisi di Bali yakni Ogoh-ogoh atau patung setan yang terbuat dari bambu dan bahan lain. Patung ogoh-ogoh dapat berupa perpaduan iblis dan monser dalam mitologi rakyat Bali sebagai representasi Bhuta Kala-kekuatan alam semesta yang cenderung jahat. Ogoh-ogoh berasal dari bahasa Bali ogah-ogah yang berarti menggoncang. Ogoh-ogoh sendiri digunakan sebagai parade Ngrupuk sebagai peringatan sehari sebelum hari raya Nyepi. Ogoh-ogoh akan diarak, lalu di ujung arak-arakan patung ini dibakar. Tujuannya untuk mencerminkan kesucian diri menyambut Hari Nyepi.

The Ogoh-ogoh Bali merupakan obyek wisata baru yang terletak di kabupaten Badung. Obyek wisata ini memajang karya seni ogoh – ogoh yang terbaik di Bali. Dimana ogohogoh biasanya hanya bisa dilihat secara langsung oleh wisatawan pada saat jelang hari raya Nyepi, kipi kami mengumpul kan berberapa hasil karya seni ogoh -ogoh sehingga wisatawan dapat melihat ogohogoh secara langsung pada saat berkunjung ke Bali. The Ogoh Ogoh Bali. Ogoh-ogoh adalah karya sehi patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian buta kala. Dalam ajaran Hindu, buta kala merepresentasikan kekuatan (bhu) alam semesta dan waktu (kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Buta kala digambarkan sebagai sosok yang besar, menakutkan dan biasanya dalam wujud rakshasa. Selain wujud rakshasa, ogohogoh juga sering digambarkan dalam wujud mahluk yang hidup di mayapada, surga, dan neraka. Seperti: Naga, gajah, garuda, widyadari, bahkan para dewa. Ogoh-ogoh dibuat menjelang hari raya Nyepi dan diarak beramai ramal keliling desa pada senja hari pengrupukan sehari sebelum hari Nyepi). Museum Ogoh Ogoh ini Terletak di Daerah Pura Taman Ayun Mengwi, lebih tepatnya di JL.Ayodya No.1 Taman Ayun., Desa Mengwi, Mengwi, Kec. Mengwi, Kabupaten Badung, Bali 80351. Pada museum ogoh ogoh Bali ini dikelola langsung oleh Bapak Ketut Nuada sebagai pengelola/pemilik museum The Ogoh Ogoh Bali. Museum Ogoh Ogoh Bali berdiri pada Tahun 2012 (sekitar 12 tahun yang lalu) diatas kepemilikan gedung Desa Adat Mengwi. Alasan beliau mengapa membuat sebuah museum ogoh ogoh ini adalah untuk memperkenalkan budaya asli Bali berupa bentuk karya patung menyerupai raksasa kepada wisatawan ataupun orang yang berkunjung. Alasan lainnya karena Taman Ayun merupakan sebuah objek wisata yang terkenal sehingga secara tidak langsung Bapak Ketut Nuada berinisiatif untuk membuat sebuah tempat wisata yang berbeda didaerah Taman Ayun.

Di Museum Ogoh Ogoh Bali ini memiliki koleksi Ogoh Ogoh sekitar 40 Ogoh Ogoh dari berbagai penjuru Bali seperti daerah Gianyar, Badung, Denpasar bahkan Tabanan. Terkadang koleksi di Museum tersebut merupakan ogoh ogoh sumbangan atau sukarela dari seka teruna di Bali agar Ogoh Ogohnya dapat dipajang di museum Ogoh Ogoh Bali. Tak hanya dari hasil sukarela seka teruna, beberapa Ogoh Ogoh ini juga dibeli langsung oleh beliau. Hal ini karena untuk menambah koleksi baru serta beliau (Ketut Nuada) sangat suka dengan Ogoh Ogoh yang memiliki pesona taksu (sakral) yang kuat.